Kamis, 29 Maret 2018

Allah, Yesus, Roh

Allah,
Yesus,
Roh,

Selamatkanlah saya;
Selamatkanlah keluarga saya,

Mengapa?

Mengapa maki?
Mengapa caci?
Mengapa cambuk?
Mengapa ludah?
Mengapa pukul?
Mengapa tendang?
Mengapa perintah pikul salib? Mengapa tidak beri air?
Mengapa biarkan darah ditontonkan?
Mengapa tidak beri pakaian?
Mengapa ikat duri di mahkota? Mengapa paku tangan serta kaki? Mengapa tikam lambung?

Tiada SepertiMu Yesus
Tiada sepertiMu Rajaku
Tiada sepertiMu Tuhanku

penderitaan & kematian Isa Almasih

Kamis, 22 Maret 2018

Lelah

Manusia lelah,
bahagia sesaat tapi lelah jua.
Bahagia sementara,
sedih pula setelahnya.

Tapi hilang sekejap,
Tapi pergi secepat.

Minta lagi

Maukah kau tolong aku Tuhan?

Maukah kau bantu aku lagi Yesus?

Sebab aku setara dengan pengemis,
Aku mengemis dalam doa...

Aku minta agar

Dalam rindu

Dalam rindu pada Tuhan,
Dalam rindu pada Tuhan,

Penguasa adalah segalanya
Hanya suara
Hanya kalimat
Sekejap dan, dan...

Lelap,

Apa bisa?
Apa mampu?

Kematian

Dalam ketidakpercayaan ini,
Dalam ketidakbenaraan ini,
seolah-olah suatu mimpi yang bisa dikagetkan oleh bangun dari tidur.

Tapi kenyataan berujung pada luka yang dalam, sampai hati jua tak bisa dirasa. Sampai jantung pula tak bisa dikenal. Manakala manusia berkeinginan, tapi Tuhan punya keinginan yang berbeda.

Kami hilang bersama kehilangan ini,
Kami sedih bersama sedih ini.
Lebih parah dari masalah biasa,
Bahkan air mata yang tercurah tak bisa memutar waktu.

Rabu, 21 Maret 2018

Kematian

Dalam ketidakpercayaan ini,
Dalam ketidakbenaraan ini,
seolah-olah suatu mimpi yang bisa dikagetkan oleh bangun dari tidur.

Tapi kenyataan berujung pada luka yang dalam, sampai hati jua tak bisa dirasa. Sampai jantung pula tak bisa dikenal. Manakala manusia berkeinginan, tapi Tuhan punya keinginan yang berbeda.

Kami hilang bersama kehilangan ini,
Kami sedih bersama sedih ini.
Lebih parah dari masalah biasa,
Bahkan air mata yang tercurah tak bisa memutar waktu.

Die

Saat kematian tiba-tiba menjemput,
Siapa bisa tahu?
Siapa bisa sangka?

saat panggilan untuk meninggalkan kehidupan merampasi segala kesenangan,
Siapa berani menolak?
Siapa hendak berdalih?

Saat yang kau ingin tapi Tuhan ingin lain,
Apa kekuatanmu?
Apa kemampuanmu?

Sedih.
Sesak.
Tanpa suara.
Tanpa kata.
Diam.
Teduh.
Menangis.

Selamat Jalan yang terkasih.

Selasa, 20 Maret 2018

Zoon van

Elly Gewon Frederick, en frederick gewon Suzana, en Suzana gewon Elthon en Feliks.

Marcus Gewon Polly, en Polly gewon Anthoni, en Anthony gewon Elthon & Feliks.

Sabtu, 17 Maret 2018

Rabu, 14 Maret 2018

Ikan segar Arma

Satu negeri jauh dari Ambon...

Jauh, jauh, lebih jauh dari makasar.
Saya ukur jaraknya.

Tapi masih Maluku.

udara, lalu lewat darat.
Jam-jam sampai lelah.

Tapi masih maluku...

Geleng kepala

dia pilih sesuai dia,
dia mau sesuai dia,
saya sudah bicara sesuai jujur,
lalu setelah ini biar saja dia dan inginnya berkembang

bebas adalah haknnya.

Ckckckck...
Siapa sangka dia lupa akan dia,
Siapa sangka dia tidak ingat saya,

Kamis, 08 Maret 2018

Pantun

Jalan-jalan ke batu merah
Membeli celana sepatu juga
Jangan suka marah-marah
Nanti muka jadi tembaga

Papeda sabale deng ikang kuah
Biking sampe tar angka poro
Biar kulit itam jua
Mar hati ini seng akan takoro

Kalau memancing di pinggir kali
Janganlah lupa membawa umpan
Kalau kencing setiap kali
Harus ditembak pakai senapan

Sudah latihan pakai lagu
Masih jua buat salah
Tapi jangan pernah ragu
Karena ada tetangga sebelah



Pantun

Jalan-jalan ke batu merah
Membeli celana sepatu juga
Jangan suka marah-marah
Nanti muka jadi tembaga

Papeda sabale deng ikang kuah
Biking sampe tar angka poro
Biar kulit itam jua
Mar hati ini seng akan takoro

Mewakili

Katakan aku untuk kamu
Katakan kamu sebagai aku
Kita ikat dan mengikat
Lingkaran kemudian tak bergerak

Sama saja
Ia
Sama saja
kukira aku
padahal tidak aku saja

Selasa, 06 Maret 2018

Luka dan obat

Manusia macam apa yang datang untuk menjadi obat, lalu kemudian melukai yang terobati. Ini adalah satu paket dalam perjalanan penulisan novel "hai yang disana".

Cerita ini menarik sekali untuk dikoreksi, lantaran satu sebagai cinta, satu sebagai sayang yang suci hatinya.

Perjalanan muda-mudi dalam aspal asmara selalu punya muatan cerita yang berbeda. Jadi, kita akan nikmati cerita selanjutnya yang akan saya tulis pada halaman elektronik yang lain.

Senin, 05 Maret 2018

Cerita

Tiga kelas dan mengajar.

      Mereka muda, dan saya sudah lewat sedikit dari muda mereka. Mereka gagah dan cantik, saya senang lihat keindahan Tuhan dimana-mana. Kalau saya tidak ambil panggilan untuk mengajar di sekolah ini, mungkinlah saya tidak kenal mereka. Dalam harap saya, bukan ilmu saja yang mereka pegang, tapi kharakter. Saya lebih pada tujuan itu, karena nantinya kharakter yang menentukan seperti apa mereka nantinya dalam menghadapi dunia yang bulat ini. Mereka bukan seorang nobita yang mencari doraemon dalam sesak nafas mereka, tapi sebaliknya mereka sedang hadapi dunia nyata. Saya senang jika mereka belajar, lalu mengisi diri dengan tujuan mereka yang baik. Biar mereka pilih dunia mereka, asal jangan sampai salah menyebrang. Atau bila sudah terlanjur berbahaya, maka mereka menjadi sadar akan pentingnya menjaga masa muda. Terlalu berbahaya jika tidak berhati-hati.
Hati-hati itu sangat perlu. Saya senang jika mereka mau cari Tuhan, dan mengenal akan jati diri mereka. Saya sudah lewati masa-masa itu, makanya saya ingin agar mereka bisa jadi sesuai harapan orang tua mereka.

Hela nafas

Dunia mencipta dunia
Langkah bakarkan ego
ditikam ditusuk sampai mati
Apakah penyapu bisa bersihkan?

Mengibar dada pada ujung
Mencari hormat tak rasa malu
Sendiri bersama lebarkan canda
Lalu jadikah buta selamanya?


Peluk

Bukan peluk nona lalu dosa terjadi
Bukan peluk angin lalu mati kedinginan
Bukan peluk pada salah manusia,

Mari cari Tuhan,
Maulah memeluk Dia.

Beban serasa besar,
Dan memeluk atau dipeluk,
Asal itu dari Tuhan.

Singkat

Hidup ini singkat
Cepat berlalu
Cepat selesai

Tidak panjang
Tidak lama

Banyak mimpi
Banyak harap
Banyak rencana
Banyak ingin

Tapi hidup ini singkat
Masa kecil
Lepas masa remaja
Masa bertua

Singkat begitu singkat
belum lagi garis kematian

Seorangpun tak tahu

Lalu apa yang mau kita cari?
Barangkali seluruh dunia ada emas, tapi tiada kehidupan selamanya

Jumat, 02 Maret 2018

Mati jangan mati

Mati
mati hanya sekali
jangan mau mati
apa lagi karena uang

Mati
mati hanya sekali
jangan ingin untuk mati
kamu tidak tahu di mana kediamanmu nanti

Mati jangan mati
di belahan dunia sana
ada yang tidak ingin mati
Sedang kamu disini ingin mati

masalah bukan pengikat untuk mati
Masalah bukan Anjing menggigit Sampai Mati
Mati hanyalah sebuah keinginan keinginan untuk lepas dari suatu masalah.

Sedang manusia hidup selalu ada masalah,

Jadi lebih baik jangan mati.

karena Tuhan juga tidak ingin kamu mati.

Kamis, 01 Maret 2018

Media sosial sebagai rumah kita

Ini tentang media sosial, sudah banyak orang yang bertanya bagaimana cara menggunakan media sosial dengan baik. sebenarnya media sosial itu seperti rumah kita. beri anggapan bahwa media sosial adalah rumah kita. ketika kamu memperlihatkan rumah kamu, maka orang akan tahu isinya. sebaliknya jika kau tidak terlalu menunjukkan rumahmu orang tiada tahu. Mari kita ulas apa yang sementara terjadi di media sosial ; ada orang-orangnya mempergunakan media sosial untuk mencari banyak teman. ada orang-orang yang menggunakan media sosial untuk melakukan penjualan atau promosi. ada orang-orang yang menggunakan media sosial untuk bermain game online. ada orang-orang yang menggunakan media sosial untuk melakukan kejahatan. ada orang-orang yang menggunakan media sosial untuk mempertontonkan kehebatan, atau ada juga yang menunjukkan kekayaan mereka. ada yang menunjukkan paras mereka yang cantik. ada yang menunjukkan Bagaimana cara mereka berpakaian ,ada yang menulis berbagai macam tulisan. ada tulisan yang baik dan ada tulisan yang bisa menjadi bencana. ada unggahan foto-foto yang baik, ada yang disukai, ada yang lucu, serta ada yang menjadi media peperangan. nah seperti yang tadi saya bilang, ketika orang ingin tahu rumah kamu, kamu harus menunjukkan rumah kamu sebaik mungkin, supaya orang akan senang mengunjunginya. kamu pantas untuk melakukan apapun agar rumahmu bisa didatangi oleh banyak orang, tetapi ketika rumahmu menjadi sebuah bahan pertengkaran orang tidak masuk untuk melihatnya. atau bahkan mereka akan menghujat kamu. media sosial sebenarnya adalah tempat yang baik untuk kita memperkenalkan diri kita, tapi jika kita ingin melakukan sesuatu yang tidak baik, lebih baik kita menyimpannya sendiri. atau kita tidak mempostingnya. orang-orang tidak sadar, dan kemudian mereka menganggap bahwa media sosial adalah tempat untuk melampiaskan semua hal. Padahal mereka bisa bersembunyi atau dengan kata lain menjadi diam. yang lebih buruk lagi orang menggunakan media sosial untuk untuk memancing kemarahan orang lain. saling memaki, saling merasa diri paling benar, saling merasa bahwa dirinya yang paling berpengaruh. Alshasil, media sosial yang cocok ditumbuhi tanaman yang indah, menjadi hancur karena orang-orang salah mempergunakannya. ada orang yang awalnya suka main media sosial, eh malah dia nggak suka lagi. sesuatu yang tidak menarik, masih bisa dimaklumi, tapi kalau sudah berlebihan itu tidak menjadi menarik lagi. Saya sarankan lebih baik tidak memposting, daripada memposting tapi memunculkan masalah.Lebih baik diam daripada bicara banyak, sehingga nantinya orang lain melihat kebodohan yang kita perlihatkan.

Identitas

Tentang kecantikan wanita. Sebenarnya wanita itu adalah makhluk yang paling cantik yang pernah ada. Tiada yang  lebih cantik daripada wanita, namun karena ketidak percayaan diri, wanita menganggap dirinya tidak cantik. wanita membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, padahal identitas Kecantikan itu sudah ada dalam diri wanita. sebaliknya dalam diri pria identitasnya adalah ketampanan. sekali lagi di dalam diri manusia sudah ada identitas. Manusia tidak dilahirkan tanpa identitas. Manusia diciptakan dari Tuhan,  jadi kalau ada yang masih merasa bahwa dirinya rendah, lebih baik ada orang yang bisa berbicara baginya bahwa dia adalah makhluk yang mulia. Manusia adalah makhluk yang memiliki strata atau tempat yang berbeda dengan makhluk yang lain.

Bukan karena kamu adalah seorang yang miskin lalu kamu tidak mempunyai identitas, atau kamu merasa bahwa kamu adalah orang yang tidak pintar, lalu kamu tidak memiliki identitas, atau kamu merasa bahwa kamu tidak memiliki fisik yang baik sehingga kamu kehilangan identitas. Sekali lagi ; Kita sudah mempunyai identitas. lebih baik kita memusingkan diri kita kepada hal-hal yang bisa kita hasilkan, kepada hal-hal yang bisa kita perlihatkan kepada orang-orang. Mereka akan tahu bahwa kita hebat, ketika kita berjuang dan tidak memikirkan lagi tentang siapa kita. sebenarnya orang-orang akan lebih lagi mengerti kalau kita meninggalkan segala pengertian bodoh kita yang tidak membuat kita dewasa. memang dalam menjalani hari-hari itu tidak gampang. Ada banyak masalah dan rintangan, ada orang-orang tidak menyukai kita, ada orang-orang yang suka mengganggu kita, tapi kita adalah manusia yang sama dengan mereka, jika kita tidak menunjukkan siapa kita, maka mereka akan terus menghina kita. jadi lebih baik kita berjuang untuk meningkatkan kualitas yang ada dalam diri kita. kita tidak memikirkan kelemahan yang ada dalam diri kita, tapi kita mempergunakan kelebihan yang sudah ada. tujuan daripada kelemahan adalah menunjukkan bahwa kita tetap membutuhkan Tuhan, dan tujuan daripada kelebihan untuk membantu kita menjalani kehidupan.

Jadi, siapakah diantara kamu yang tidak memiliki identitas?

Dua tipe

Ada dua tipe manusia. manusia yang sudah melakukan kejahatan dan bertobat, dan selanjutnya ada juga tipe manusia yang masih tetap berada di dalam kejahatan. Keduanya sama-sama melakukan dosa, tetapi hanya ada satu diantara mereka yang melepaskan diri dari pada dosa yang mengikatnya. Mereka sama-sama manusia berdosa, tapi hanya ada satu yang tetap mau berjuang untuk tidak lagi menyakiti hati Tuhan. Ini bukan lagi merupakan sesuatu yang baru. sejak awal manusia sudah berdosa, dan hanya Kristuslah yang telah menjadi pendamai atas seluruh dosa itu. Sebaliknya kita tidak harus menjadi manusia yang egois, lebih-lebih lagi kita harus sadar bahwa Yesus telah mati bagi kita. Dia telah mengorbankan nyawa-Nya dan semua itu hanya untuk menghapus dosa-dosa kita. Dia lebih mengasihi kita. Dia tidak peduli apa yang akan dihadapi. Dia tidak perduli. Dia tidak takut sebuah kematia, Dia maju selayaknya seorang pahlawan. Kristus adalah pahlawan kita. sejauh ini manusia selalu dibutakan dengan cara yang sama. iblis membuat manusia bahagia, Iblis membuat manusia senang, padahal semua kesenangan manusia adalah dosa bagi Alla. semu yang manusia anggap baik tidak berguna bagi Allah. jadi dimanakah posisimu sekarang? Apakah kamu seorang Pendosa yang segera bertobat, ataukah kamu seorang Pendosa yang tidak ingin untuk kembali.

Hari Selanjutnya

 Pada hela nafasmu, namamu berdesis pelan, Ucy, di ruang sanubari terpatri teguh dan kelan. Senyummu mentari pagi, hangatkan jiwa yang beku,...