13

Orang-orang akan lari saat kamu jatuh. Mereka menghujatmu. Mereka menyalahkanmu. Mereka memperburuk keadaan. Mengatakan kau berdosa. Mengatakan kau bersalah. Mengatakan kau pantas dihukum. Sebagian datang dan memberi semangat. Sebagian membuatmu bangun. Sebagian membuatmu terhibur. Disitulah kau tahu, betapa sesungguhnya Tuhan sangatlah penting. Bahkan lebih dari apapun. Karena orang menolak hitammu, dan Yesus menerima segalanya tentangmu.

Pasangan

Seorang pasangan haruslah menjadi teman. Seorang pasangan haruslah menjadi pendengar. Seorang pasangan haruslah menerima kelemahan, dan membuat bangkit. Seorang pasangan haruslah kuat mendoakan. Seorang pasangan haruslah menegur saat salah. Seorang pasangan tidak mengungkit masa lalu. Seorang pasangan haruslah memberi kebebasan, namun tetap memantau.
Seorang pasangan baiknya seirama dan membunyikan keselarasan. Seorang pasangan haruslah jujur, dan apa adanya.
Seorang pasangan bukan cuma nyaman, tapi aman.

Seorang pasangan?

11

12

Tempat tinggal air dan pemuda asing

Kemana arah angin, bila laut tak mampu menampakan ombak kecil?
Kemana tangis manja, bila air mata tak suka mengairi lesung pipi?
Tulis namamu dalam jemu,
dan aku sendiri berserah pada ratusan hari yang misterus.

Semut memperanakan kerajinan, dan
Ikan tak berani melihat senja kehormatan...
Aku dan peluru menembusi kecewa, ditemani penghianat pemeras darah petani miskin.

Beri cinta dan penjarakan angkasa raya, sebab siapa mampu menolak kuasa Tuhan?
Jangan beri suap,
Jangan bersuara dalam tanya yang bebal

Ambon, 22 Maret 2017...

10

Kata terima kasih memang tidak cukup untuk membalas kasih-Mu yang agung, tapi dari situlah, aku belajar untuk berkata jujur seperti apa yang aku rasa.

Terima Kasih Tuhan Yesus...

Biarlah bumi segera memuliakan-Mu...

09

Kau menipu aku di usia muda.
Cantik, serupa dengan pintar.
Kuat, sekembaran dengan keras kepala.
Tapi kau menuju yang salah.
Sekalipun aku memaafkanmu, tapi kesalahanmu sudah membuat aku terbawa oleh angin kekecewaan.
Dan kita adalah sepasang yang dihancurkan oleh pilihanmu untuk menjadi siswi penipu.
Penipu adalah orang yang tidak berkata jujur, selama berulang kali.

Ia... benar, kau mengulang yang suka kau telan. Penipuan...

Kau rasuk orang dengan mengatakan aku genit...
Padahal aku hanya berkawan,
Lalu kau dan kawanmu mencari sepiring salju yang begitu dingin...

08

Empat mata bercerita dikeramaian ruang kotak.
Ada malam jadi teman,
Ada dingin yang membunuh kehangatan.
Dua mata menyapa mimpi...
Dua mata mengucap kata-kata pada masa kuliah...
Sebenarnya saya hanya ingin minta maaf ; karena merindu sosok wanita dewasa.
Tapi mimpi adalah sebagian dari kenyataan, sebagian dari ketidakpastian.
Rp, 70.000 sudah membantu saya bersuara, tetapi lebih dari pada lebih, saya ingin mencium dahimu dalam kesederhaan saya.
Terima kasih telah berbagi, dan tetap mau berbagi.
Kita akan bercerita lagi, tentang akhir dari masa tua kita.

Feliks Savero Pattinama...

07

Sadar atau tidak, aku dan kau sudah menuju suatu kenangan. Kita melepas beban, dan menutup gandengan tangan. Kita menjadi asing saat kita mulai berkenalan. Apakah kita harus berjauhan dalam suatu bentuk ketidakadilan? Ataukah satu berpura-pura lupa, dan satu terus menyimpan pesan dimasa lampau? Burung membawa kabar, kamu membawa angan. Sudakah kau tahu, aku bukanlah pencari belas kasihan? Ia...aku tidak mencari belas kasihan. Jika kau mengasihi, maka kamu tidak terbang kesana kemari dengan pesan-pesan kebohongan. Apakah waktumu untuk mengingat aku? Atau aku yang harus menuju janjimu?

06

Ana dan kaka Andi...
Ongen dan Farly...
Aku dan Agnes...
Disiang hari, berlabuh dipesisir pantai karang.
Ikan bakar, colo-colo, dan nasi perpindahan warung.
Mandi dan menyelam.
Berlompat dan terlempar.
Batu karang dan ketinggian.
Lalu bertemu banyak wajah baru, dan jadilah teman.
Air laut dan melatih gaya salto(berguling)...
Wakasihu menjadi kenangan untuk dilihat kembali saat musim keriput datang.

Sampai jumpa...

05

Mari saudaraku, kita tinggalkan waktu sibuk kita, lalu mencari keindahan. Kita nanti mungkin akan berbeda darat. Berbeda laut. Berbeda angin, dan matahari.
Mari kita buat kenangan, dan kita nikmati kasih Yesus...

04

Aku tahu bahwa kematian bisa saja menghampiriku, lalu aku akan pergi dengan ketenangan ; namun Yesusku adalah kekuatanku...
Yesus adalah kemenanganku.

02

Tuhan Yesus... bilamana kedatanganku ini terlalu sering, berikanlah aku jawab-Mu...
Aku sungguh kado-Mu...
Sucilah Engkau selama-Nya...
Tiada yang lebih dari kesucian-Mu saja...
Aku menunggu, terus menunggu.

03

Engkau berkuasa atas aku yang lemah ini. Engkau sungguh dahsyat.
Engkau dahsyat dalam segala hal.
Dari kebodohanku, aku ingin bercerita kepada-Mu ; bahwa tolonglah aku ketika aku meminta

01

Lepaskan aku dari masalahku, biarkan aku lega dan berbahagia.
Aku ingin memeluk Engkau dalam kebebasan, namun Engkau selalu ada dalam kesesakan.

Senja satu jam

Seperti laut tanpa nelayan. Seperti pagi tanpa matahari. Kau ingat tempat suci yang kutunjukan kepadamu? Disanalah aku menjadi perindu sepanjang tiga dan empat bulan. Kau ingat pesisir pantai batu, dimana kita memulai percakapan malu-malu? Disana pula aku jadi orang asing di tempatku sendiri. Kau ingat tentang gunung dan pancaran sinar senja? Disanalah aku hapus air mataku tentang kepergian seorang dan beberapa orang.

Nona Manis, dapatkah kita bertemu kembali?