Selasa, 25 November 2014

apa dan rasa itu tidak dapat diundang karena sebuah alasan



Hanya dengan melakukan beberapa hal,
aku dan kamu yang tidak dikenal
dipertemukan dengan tujuan tak dipahami

mencoba menemukan, namun keadaan ini diberi Cuma-Cuma…
apa dan rasa itu tidak dapat diundang karena sebuah alasan,
yang hanya datang dan memberi dentuman pada jantung…

tempatku dibuat untuk melihat dari
jangkauan yang tidak kau pelajari…

bangunlah, dan buka jendelamu…
lihat keluar sejenak, aku berada di atas ketinggian itu…
aku menemukan suatu rasa baru terhadapmu…

tak ada yang paham selain aku sendiri,,,
antara apa yang ingin aku pandangi…
walau kau sendiri tak tahu ada dimana aku ini…

bila tugasku selesai,
apa mengenalmu lebih lanjut, atau seperti ini saja,
aku tak ingin egois dengan keputusan TUHAN…

tapi saat ini, kau yang ingin kulihat dari sejenak keletihan yang
dibuatku sendiri…

Feliks Savero Pattinama
25 Nov 2014 – B4



Tidak ada yang spesial

      Sebenarnya tidak ada yang terlalu spesial untuk dilakukan. Tidak ada yang terlalu besar yang bisa terjadi. Ini biasa-biasa saja. Ini mengenai kebiasaan yang dilakukan seseorang karena senang melihat kecantikan dan keramahan seorang wanita setiap saling menyapa. Ini juga karena ingin menulis, lalu memasukan dirinya kedalam sebuah tulisan pengaruh yang berlebihan. Seseorang yang ingin menikmati kehidupan dengan melihat keindahan dari ciptaan Tuhan yang begitu Agung. Tak ada yang lain. Hanya jika telah melihat, dan ingin melihat lagi, dan lagi. Dan itupun kalau matahari masih menyinari alam ini dengan pertemuan yang tidak disengaja. Dan karena dia yang tak terlihat seperti paras wanita biasa di kehidupan yang pernah kujalani selama ini. Jika bertemu lagi ingin berbicara lebih dari sekedar menyapa. Untuk menentukan music yang bisa dia dengarkan melalui dia yang menginspirasi. Tapi tertawalah saja mengenai kelucuan dengan metode pembuatan surat tanpa melalui penulisan tangan.

Selamat menjalani kehidupan seperti biasa…
Jika ingin berkenalan mari berkenalan…
Jika bertemu, bertemu saja tanpa berpikir yang macam-macam…

Feliks Savero Pattinama

Sabtu, 22 November 2014

Tak ingin berbohong untuk Ayah dan Ibu



Tak ada kebohongan.
malam ini kukatakan semua

untuk kalian aku berjuang…
mungkin kadang aku salah, dalam jalur yang kupilih.
tapi bukan itu tujuanku menjalani hidup yang seutuhnya…

gunanya adalah menjaga perasaan,
seolah-olah hal itu adalah benar….
padahal diskriminasi untuk menikmati saja…

kadang aku tidak mengontrol
namun itu atas dasat bisik…
bukan jua harapan…

lama menunggu, tapi pasti akan di tuai…
ini masa muda,
penuh tantangan dan luka di semua lini pertahan kehidupan…

jadi hanya sabar dan taat, serta doa dari kalian…
untuk perjalanan yang ku tempuh

Feliks Savero Pattinama

Waktunya kuliah



Waktu kuliah adalah waktu terindah bagi yang memahaminya dengan sukacita…
rasanya seperti suatu makanan, yang keenakanya tidak bisa dicetak kembali oleh siapapun selain, TUHAN…

banyak kisah seputar selebriti telah terjadi di bawah payung bernama kuliah…

dan waktu selalu jadi alasan, dalam setiap kata-kata ini…

Saat kuliah, kau dan kawan-kawanmu berburu nilai, dan berburu cinta…

menembakan peluru cinta untuk ditangkap dan disiksa demi nusa dan bangsa, negara kesatuan republik Indonesia… MERDEKA, MERDEKA…

Jika masa buruanmu berakhir, kau dan kawananmu akan berburu lagi…

bebaskan hidup kami
jangan pakai baygon (kenapa sudah cacat kata-kata ini)
pakai yang lebih hal, tapi HIT sudah lebih baik…

masa penuh cinta.
Saat terlambat, dan dosen memberi hukuman…
rasanya kecewa saat ini,
tapi lucu saat nanti,,,

masa kuliah penuh cerita,
cerita penuh, dan tak ada cerita…
karena cerita telah diambil oleh pencuri cerita

Feliks Savero Pattinama





Seperti hari ini



Seperti hari ini,
aku ingin berbicara

seperti hari ini
aku ingin menatap

seperti hari ini
aku penuh harap

seperti hari ini
aku tak ingin bermimpi saja,
aku ingin untuk bertemu

siapa disana bersamamu
siapa disana membuatmu tertawa
siapa disana adalah aku. Tapi bukan aku

apakah aku
atau dia,
itu tidak masalah

Feliks Savero Pattinama

Kulihat mereka



Kulihat mereka
dan kucoba terka
namun terka dijawab
besar oleh kenyataan…

mereka yang hebat
berbangga dengan nyata
yang tidak betahan kekal…

punya yang diberi
namun salah jika tidak terbagi
untuk manusia yang membutuhkan kasih…

lalu hampa hidup,
karena merasa tidak fana,
ataupun merasa, namun matahari tak mampu jadi pengingat…

jika maaf bisa datang kembali, maka katakanlah

Feliks Savero Pattinama



Hari Selanjutnya

 Pada hela nafasmu, namamu berdesis pelan, Ucy, di ruang sanubari terpatri teguh dan kelan. Senyummu mentari pagi, hangatkan jiwa yang beku,...