Sabtu, 16 Desember 2017

Jejak

Kita akan terus melaju dalam hari-hari yang penuh tantangan.
Didalamnya ada kesenangan. Didalamnya ada ketidaknyamanan. Kitalah pemeran dalam film kehidupan yang Tuhan telah tuliskan. Kita tak bisa menyuruh orang lain mengganti posisi kita, karena masing-masing bertanggung jawab atas adegan yang telah ditakdirkan. Kitalah kita, dan orang lain adalah orang lain sendiri. Semakin kita mencoba menjadi orang lain, dan menyangkal jati diri kita ; maka kitalah topeng yang tidak akan bertahan. Kita istimewa. Kita unik. Kita menarik. Tangan yang perkasa telah menjadikan kita. Meskipun kita punya kekurangan, bukan berarti Tuhan tidak menyisip kelebihan. Keduanya ada, dan itu mutlak dimiliki sejak lahir. Jadi, masih maukah menjadi penonton tanpa bertarung lebih keras untuk jadi pemain?
Catatan perjalanan...
Lubang Jepang, Bukittinggi (Sumatra Barat)

Hari Selanjutnya

 Pada hela nafasmu, namamu berdesis pelan, Ucy, di ruang sanubari terpatri teguh dan kelan. Senyummu mentari pagi, hangatkan jiwa yang beku,...