Senin, 06 Maret 2017

Senja satu jam

Seperti laut tanpa nelayan. Seperti pagi tanpa matahari. Kau ingat tempat suci yang kutunjukan kepadamu? Disanalah aku menjadi perindu sepanjang tiga dan empat bulan. Kau ingat pesisir pantai batu, dimana kita memulai percakapan malu-malu? Disana pula aku jadi orang asing di tempatku sendiri. Kau ingat tentang gunung dan pancaran sinar senja? Disanalah aku hapus air mataku tentang kepergian seorang dan beberapa orang.

Nona Manis, dapatkah kita bertemu kembali?

Hari Selanjutnya

 Pada hela nafasmu, namamu berdesis pelan, Ucy, di ruang sanubari terpatri teguh dan kelan. Senyummu mentari pagi, hangatkan jiwa yang beku,...