Kamis, 17 November 2016

Beban

Jelita...
Mengapa datang pagi-pagi?
Mengapa menjadi indah namun sedetik saja?
Kau membakar, dan kalbuku tertikam... kau berdandan, dan aku terbeban. Letakkan aku pada masa kanak-kanakku saja... supaya aku bodoh dengan rasa, dan tak berpengertian dengan mainan cintaku...
Kau terlalu manis bagi dunia ini, sehingga lawan-lawanku menjadi banyak. Aku tidak undur diri karena sesuatu itu...
Aku pergi pada masa sebelumnya.
Saat aku melihatmu, dan mulai berpikir untuk tidak menginginkanmu seperti saat ini...

Hari Selanjutnya

 Pada hela nafasmu, namamu berdesis pelan, Ucy, di ruang sanubari terpatri teguh dan kelan. Senyummu mentari pagi, hangatkan jiwa yang beku,...