Rabu, 27 Juli 2016

Wisudawan Bio'Fun 2010

3 ranting jarum jam terus aktif bergerak (tik...tik...tik), dan 24 jam dari sekarang adalah tanggal 17 Desember 2015. Masih 1 sinar matahari : Masih 1 sinar bulan berkawan bintang lagi. Di hari itu ; hari esok yang cerah dan penuh sukacita, 22 anak manusia (Bio'fun 2010) akan menerima hasil dan jabatan baru dari jerih juang mereka selama ini. Angin sesak, kini mendahaga. Jiwa lelah, kini tersurut kepuasan raga. Cemas dan putus asa kini hilang bagai aksi sulap sang magician. Di hari itu, hari Esok ; kalian akan duduk manis seperti bunga mawar dan pohon apel, diantara tunas dewasa lainnya. Satu jenis pakaian kalian kenakan. Ada Pak Toga, Ibu Topi, anak-anak kain kotak yang penuh warna identitas dan piagam penghormatan jadi satu atribut untuk pesta kemenangan. Ingin rasanya meloncat setinggi-tingginya, karena kegirangan. Ingin rasanya menyelam sedalam-dalamnya, karena roh di penuhi sorak-sorai. Ini semua karena TUHAN. Semua karena DIA. sembahlah, pujilah DIA.

Dan kemudian di ruang itu,  nama kalian akan di panggil satu demi satu. Kalian melangkah perlahan di atas panggung penghormatan. Kalian mulai berdiri di depan orang-orang terhormat. Kalian mulai berjabat tangan dengan para pengajar yang cerdas dan bijaksana ; lalu diserahkanlah satu map dan satu buku keanangan. Dan kalian tidak akan melupakan satu moment indah ini ; dimana kalian menunduk sejenak dengan rasa bangga, dan dengan rasa syukur, lalu tali penentu dipindahkan untuk meng-SAH-kan siapa, dan apa gelar kalian. Tali dengan tugas yang sama juga memberi nama lain bagi kalian, yaitu Alumni atau bukan mahasiswa lagi.

Saya Feliks Savero Pattinama ; berucap selamat wisuda dari jauh untuk kalian. 2 tangan kurus saya tak mampu merangkul luapan kesenangan kalian. 1 Pasang mata sayu saya sangat berjarak untuk menatap sedikit sedih dan banyak kebahagiaan di mata kalian. Namun doa sederhana tak pernah lupa diucapkan bagi kalian dan bagi the next wisudawan Bio'fun 2010 selanjutnya...

Saya sedih, saya bahagia...
I Love You All

Hari Selanjutnya

 Pada hela nafasmu, namamu berdesis pelan, Ucy, di ruang sanubari terpatri teguh dan kelan. Senyummu mentari pagi, hangatkan jiwa yang beku,...