Rasanya
belum puas hari itu. Hanya dapat berbicara sepotong kalimat saja kepada dia.
lain kali tak boleh dibiarkan pergi begitu saja. Lain kali harus pamit dulu.
Mulai dengan mencium tangan, menunduk, serta meminta doa restu baru dibiarkan
pergi. Saya tak ingin lagi basa-basi. Saya hanya perlu berbicara sedikit saja.
Bukan berbicara mengenai isi hati,atau tentang ulu hati saya. Saya harus bicara
terang-terangan.
Tak boleh gelap-gelapan. Nenek bilang itu berbahaya. Pikir
saya, setiap pria punya cara yang berbeda untuk dapat membuat seseorang merasa
nyaman dengannya. jika cara itu adalah cara yang benar, maka nilainya dapat
ditentukan sebagai nilai yang real. Seluruh bagian mulut terasa haus. Adakah
sebotol aqua untuk dapat menyegarkan
tenggorokan ini,? tentu ada. Tahan diri sejenak sambil menikmati pemandangan
kampus dulu. Ouh, iya!!! ada tempat minuman di depan kampus, saya mau coba
tunggangi kuda saya kesana. Apa rencana kali ini?ckkkkckc… saya bertanya di
dalam hati. apa gunannya mengejar wanita itu terus menenrus. Mungkin saja dia
tidak menyukaimu. Mungkin saja dia sudah punya cemewew yang lain. Saya tidak ingin bertanya lagi. Nanti biarkan
terjadi saja.(sambil terus menuju tempat membeli minuman).
Saya : Selamat pagi bu, saya mau beli sebotol
aqua…
Penjual : saya
Bapak!!!bukan Ibu.
Saya : Ouh, iya pa, saya minta maaf. saya beli
Aqua panas satu botol.
Penjual :yang
panas habis dek, yang adem saja.
Saya : Yang adem saja, Pa. berapa harganya?.
Penjual : Rp.4.000
dek,,
Saya :Tapi uang saya cuma Rp.2.000,,
Penjual :
Tidak apa-apa dek, saya ihklas. Saya tahu anda sedang kesusahan.
Saya :
terima kasih Bu.
Penjual :
saya Bapak, bukan Ibu.
Saya :sekali
lagi maaf, saya permisi, selamat pagi.
Sambil
menikmati nikmatnya aqua, saya duduk sembari segarkan tenggorokan dan pikiran “terima
kasih Tuhan, sebotol aqua ini nikmatnya selangit”. Kemudian lelaki bernama adam
itu segera pergi ke fakultasnya, namun tidak melalui jalur yang biasa. “Saya harus
lewat fakultasnya, bisa saja dia sedang tidak kuliah”. “Mungkin saja” harap
adam didalam hati. perkiraan adam tepat. Hawa sedang duduk bersama teman-temannya
di sebuah rumah baca. Hawa sedang memakai gaun putih panjang, dan mahkota kecil
di kepalannya. “apa yang wanita itu lakukan dengan pakaian seperti itu?”. “Kecantikannya kulihat beberapa menit, namun
rasanya seperti berjam-jam”. Hawa sungguh cantik. Namanya cantik sesuai kecantikannya. Apa yang
harus saya lakukan. Saya jadi bingung. Saya terus memandangi dia. Saya takkan
bisa melupakan pertama kali kita bertemu. Rasanya jantung ini tidak berada
didalam tubuh. Seakan-akan menghilang sekejap, dan kembali lagi dengan
detakannya. Sebelum saya keluar dari kampus ini. Saya harus dapat mengajaknya
ke suatu tempat. Setelah itu saya tidak akan mengganggunya lagi.