Aku disitu, lelaki yang kau lupa. Kau datang bawa kesedihanmu untukku jahit bersama benang-benang kenangan. Semalam-malamnya aku merencanakan pagi bersamamu, padahal kau itu bukan tidak tahu mencinta, tapi setia mengedarkan luka. Aku pernah menulisnya beberapa tahun lalu, ternyata bagian ini kembali datang seperti tamu bulanan. Ada-ada saja kau ini.