Selasa, 02 Februari 2021

Petunjuk menjebak

Dimasa itu, yang kita duduk diantara pasir dan air laut, serta karang-karangnya setia menyatu dengan ombak. Baju putih tidak salah aku, baju putih tidak salah nelayan. Aku ajak dan hatimu rela dibajak. Setiap kali air menggulung berbunyi, kita memilih jadi sunyi. Aku pulang lagi setelah senyummu menetap di serambi dan bilik resahku. Aku pulang lagi setelah tidak ada penjelasannya yang kau tutupi. Sampai sekarang ini, aku masih suka mengarang cerita. Sejujurnya ini fiksi, tapi bisa jadi fakta. Setidaknya aku berhasil, karena masa sekolah dasarku berakhir ditahun keenam.

@Penulis dari Timur

Hari Selanjutnya

 Pada hela nafasmu, namamu berdesis pelan, Ucy, di ruang sanubari terpatri teguh dan kelan. Senyummu mentari pagi, hangatkan jiwa yang beku,...