Rabu, 25 Juli 2018

Keadilan

keadilan,
jangan pergi ke alam baka
tidak kau temukan pengemis disana
bernafaslah di atas tanah

keadilan,
kalau besar dan berkuasa
ingatlah akan darah dan bangkai yang menggigil
belum lepas mereka akan rasa manis air susu ibu

keadilan,
jangan ambil jadwal hujan
tak ada ubi asalkan air kotor
kering, kering, terbakar dalam peti penunggu

keadilan,
beri tikar daun ntuk gantikan hasrat berkapet
anak berdasi bebas memaki-maki
lagi anak piatu jadi patung tak berlidah

keadilan,
asalkan petani serahkan padi
berjalan lewat adonan semen
tiba-tiba aborsi masa depan
tiba-tiba antan patah lesung hilang (tertimpa kesusahan )

keadilan,
seribu masa sudah berlumut
dan kemerahan insang dimakan jamur
dunia maya serupa dunia nyata
tebal menebal dalam tipu menipu

keadilan,
malaikat kagum lihat rupa
suci putih berdoa dalam tulang
menanti sampai sepi urat-urat

keadilan,
kapalmu masih ditunggu, masih dinanti dalam basah embun pagi

Hari Selanjutnya

 Pada hela nafasmu, namamu berdesis pelan, Ucy, di ruang sanubari terpatri teguh dan kelan. Senyummu mentari pagi, hangatkan jiwa yang beku,...