Rabu, 27 Juli 2016

Adinda

Surat pertama Feliks,
untuk Dinda Hayati diatas birunya laut lepas.
#Latihan bertutur sastra
30 Oktober 2015
KM.G.D
09:02 WIT

Dengan semangat aku menuju lautmu...
Dengan panas berkibar aku pergi ke daratmu...
Sudah lama aku ingin menatap sepasang bola mata yang kelihatan samar di dalam lukisan yang aku buat. Lukisan tanpa garis dan warna dari tangan pemuda bungsu. Bukan sepasang bola mata yang aku taksir karena kecantikan. Atau bahkan paras tubuh yang sekedar dipuji bibir tak bertulang.
Ini karena jiwanya merindukan aku. Ini karena langkahku telah dipenjara bertahun lamanya. Berjuta hari aku harap dalam cahaya yang hampir padam. Tapi semua akan membuat sirna dahaga, saat tanganku menyentuh tangannya, mendekap getar jantung lunaknya, dan berucap kecintaan di telinga sepinya.
Siapa wanita yang begitu aku kasihi selagi muda ini? Kenapa dapat bermuara aman di dalam alir hidupku? Mengapa berani mengandung rasa lebih dari milyaran jam?

Hari Selanjutnya

 Pada hela nafasmu, namamu berdesis pelan, Ucy, di ruang sanubari terpatri teguh dan kelan. Senyummu mentari pagi, hangatkan jiwa yang beku,...